Minggu, 27 Februari 2011

Akhirnya


Akhirnya pertanyaan terbesar ku terjawab sudah, walau tanpa satu kepastian n kesimpulan……Akhirnya dia telah mengakui kalau dia ternyata juga memiliki rasa yang sama terhadap ku tanpa ia sadari (aku tak tahu harus senangkah atau sedihkah?). senang krn akhirnya kami memiliki rasa yang sama, sedih krn takutnya ia hanya ingin membuat aku terhibur??? Entah lah…aku bingung…….

Awalnya aku sudah membulatkan tekad untuk menarik diri dari hidupnya, bukan krn aku bersahabat dengannya untuk mendapatkan hatinya, hanya saja, hati ini tak bisa dibujuk lagi, hati ini perlu di tata ulang, karena yang ku tahu dia orang yang tak mau mengakui perasaannya padaku, lalu untuk apa aku bertahan sebagai sahabatnya kalau hati ini menginginkan yang lebih, setidaknya aku menarik diri untuk mengobati hati ini saja, ketika itu sudah normal kembali maka aku akan kembali seperti sedia kala, menjadi sahabat baginya…..tetapi rencanaku ini tak berhasil….karena perang antara otak dan hati semakin menjadi2…itu membuat aku menjadi bingung, di tambah lagi ketika “perang” batin terjadi, dia pun juga ikut meramaikan perang antara batin ku tsb, hingga akhirnya aku memutuskan untuk berbicara padanya…..pembicaraan kami mengalir kaku di awal2 permulaan tetapi menjadi sedikit panas dan serius pada akhirnya, hal ini semakin membuat ku bingung, dia tak mengatakan apa2 tapi mengira kalau aku cemburu terhadap teman2nya, dan segudang hal yang tak mungkin di derita seorang sahabat…hingga aku memberanikan diri untuk bertanya “aku ini apa bagimu?” ketika pertanyaan itu terlontar ia tak sanggup menjawab secara langsung, malah ia mengalihkan topic pembicaraan atau menjawab dengan jawaban universal. Berulang x ku Tanya berulang x juga ia menjawab dengan jawaban mengambang, hingga akhirnya pertanyaan ku itu di kembalikan pada ku lagi, karena aku merasa perasaan ku ini tak bisa di pertahankan, untuk apa aku mencintainya tapi ia tak mencintaiku, maka aku pada saat itu memutuskan untuk mematikan perasaan ku dan jawaban ku adalah “rasa itu sudah ku buang” (tujuan nya agar ia tak merasa terbeban dengan perasaan ku ini kalau memang dia telah memiliki wanita lain, sungguh aku tak mau sahabat ku terbeban dengan perasaan ku ini, walaupun aku yang harus berkorban tapi tak mengapa asalkan ia tenang n bahagia).

Selanjutnya yang terjadi malah, aku dan dia sama2 kaget, karena yang ku duga akan terjadi malah terjadi sebaliknya, ternyata ia perlahan telah memiliki perasaan sayang (katanya) pada ku, dan aku sudah “meninggalkan” perasaan sayang itu (yang baru saja ku putuskan sepersekian detik ketika ia sulit untuk menjawab pertanyaan ku), di tambah lagi aku cukup sadar diri dengan kondisiku ini, aku tak mungkin diterima oleh keluarganya karena aku hanya teman dunia maya juga bersuku aceh, maka alasan apakah yang bisa membuat aku harus berharap bahwa ia akan menjadi jodoh dunia akhirat ku kelak? Sebelum diri ini kembali masuk dalam lembah depresi berkepanjangan maka aku mengantisipasi hati ini dengan bersikap dingin, maaf aku tak bermaksud membuat engkau sedih, karena itu berarti juga menyakiti hati ku, tetapi lebih baik aku berpura2 tegar n sanggup menerima kenyataan, agar engkau bisa tenang menghadapi kenyataan……

Perasaan ku bukan bebal, aku tahu dari setiap percakapan kami, dia sedang merencanakan sesuatu yang indah untuk ku, tetapi kembali aku mengarahkan pikiran dan juga hati ku untuk tidak terlalu berharap akan hal tersebut, karena itu sangat mustahil, bukan pesimis tapi ini adalah kenyataan hidup yang harus ku telan, sebelum itu menjadi benar2 pahit ada baiknya aku mengantisipasinya. Dalam setiap doa ku, dalam setiap sujudku pada sang pencipta, doa ku yang terbanyak adalah untuk kebaikannya, juga kebaikan ku….sulit rasanya menuliskan kenyataan ini, karena sampai hari ini aku masih memiliki perasaan “istimewa” itu, mata ini dari awal penulisan ini sudah berkaca2, aku tak tahu harus kemana mencurahkan isi hati ku ini….memang yang Maha membolak balikkan hati adalah tempat ku mengadu, tetapi aku juga butuh penyaluran limbah hati ini. Sahabat ku yang aku cintai, pada akhirnya kita sampai di ujung yang tak jelas ini, akan kemana kah kaki ini melangkah…..tapi ingat apapun yang engkau jalani, selama itu masih di jalan Allah, aku tetap mendukung mu, jangan pernah ragu untuk itu…….

Sahabat andaikan engkau tahu, hingga hari ini aku terlalu sayang n cinta kepadamu sehingga membuatku sulit untuk membuang rasa itu….

28 februari 2011

0 komentar:

 
template by suckmylolly.com