Kamis, 05 Mei 2011

perbuatan baik tidak selalu berbuah manis


Setidaknya itulah yang pernah di pesankan ibu ku pada ku, dan itu sering terjadi padaku, ya setidaknya pernah lah beberapa kali aku mengalami kasus seperti itu.

Kasus yang tak pernah ku lupa :

Dulu sewaktu aku masih duduk di bangku SMA, aku di undang kakak sepupu ku menghadiri pernikahannya bukan hanya mengundang sebagai tamu tapi ia juga memasukkan aku kedalam salah satu tim sukses nya, aku di tugasi sebagai salah satu penerima tamu n juga penerima buah tangan para tamu. Pada saat itu meja ku rame oleh bocah2 maklum lah aku seperti ratu bocah, jadi setiap ada acara keluarga para bocah pasti berkerumun di dekat ku, ketika sedang asyik bercanda dengan para bocah, tiba2 adik lelakiku n beberapa bocah lainnya berbisik kepada ku seraya menunjukkan salah seorang tamu wanita “kak, tu baju kakak tu kek nya blm rapi, soalnya tali BH nya keliatan” begitu bisik mereka, aku yang merasa ini perlu di beritahukan pada yang bersangkutan akhirnya memberanikan diri untuk memberitahukan hal tersebut, dengan sedikit merasa malu aku berbisik…”kak tali BH kakak nampak” tapi bukan jawaban yang ingin ku dengar yang terlontar, malah jawaban tersebut membuat aku malu sebagai seorang wanita dewasa, si kakak tersebut menjawab dengan ketusnya “ oh iya memang sengaja kok mau di pamerin!” dengan nada yang tinggi pula lagi, alhasil para bocah yang tadi memperhatikan proses “pemberitahuan” ku tsb tercengang dan aku sukses merasa malu, dengan muka tertunduk aku kembali ke meja penerima tamu. Adikku marah bukan kepalang pada yang bersangkutan tetapi aku cegah dia untuk tidak melanjutkannya kepada si exibisionis tsb, krn aku tau ini lah maksud dari pesan ibu ku dulu. Mengapa aku memberanikan diri untuk menegur si tamu tadi krn aku merasa dia memang tak sengaja melakukan hal tsb tetapi mungkin krn dia malu sehingga mengeluarkan reaksi yang sangat tidak menyenangkan. tapi setidaknya aku sudah terlepas dari kewajiban "memberitahukan"

Kasus dari adik lelaki ku :

Ini terjadi ketika adikku masih duduk di bangku SMA, ketika itu dia dan bbrp teman lelakinya sedang berkumpul dan bercengkrama di taman sekolah, tiba2 muncullah teman sekelas nya yang wanita dengan busana yang serba minim n tipis, mungkin krn mereka merasa risih melihat kondisi si teman tsb maka seseorang dari mereka memberanikan diri untuk menegurnya, kata adikku ada teman nya yang bertanya knp dia suka sekali berbusana seperti itu n tipis sehingga BH nya terlihat jelas walau tertutup baju seragam, sama seperti kasus yang ku alami di atas, si teman wanita nya tsb menjawab dengan ketus “ aku beli mahal2 memang untuk di pamerin!” kontan muka mereka semua merah padam, seharusnya si wanita tsb yang malu tetapi malah ini sebaliknya, sehingga ketika pulang kerumah adik lelakiku bercerita sambil mengomel2 kepada kami, ibu, aku n 2 adik perempuanku di rumah n dia berpesan agar kami tak berprilaku seperti teman wanita nya tsb, alhamdulillah di keluarga kami lelakinya bukan lelaki yang cuek, mereka perduli dengan kehormatan kami.

Kasus ku baru2 ini :

Seorang teman menelponku dengan nada yang gusar dia bertanya pada ku,

Teman ku : kak ada liat fb si Y?

Aku : ndak, knp? Aku blm ol lagi untuk hari ini

Temanku : itu dia posting foto yang aneh

Aku : foto apa?

Temanku : itu, masak dia foto kan Cuma pake baju ucansee n juga celana pendek, memang mukanya di tutup rambut yang kliatan Cuma mulut n hidungnya aja, tapi orang yang jadi teman dia kan tau kalo itu dia

Aku : *sedikit terperanjat* wah kok bisa gt ya dia apa udah terlalu setres ampe kek gt?

Temanku : tulah, alahay si Y kok bisa dulu dia kek gt

Aku : udah hubungi si Y untuk minta konfirmasi?

Temanku : udah tapi ndak di balas

Sejenak terdiam…….

Aku : hmmmm kok bisa ya, knp ya dia?

Temanku : he eh,…..hmmmmm

Aku : nanti coba Tanya lagi aja ma dia

Temanku : iya kak, udahlah kak ya aku Cuma mau bilang itu aja, krn kirain kk tau lagi pula kan kk yang tertua jadi mungkin bisa ngasih tau dia

Aku : ok lah nanti kalo aku OL ya

Ketika sore sesudah aku sampai di rumah, aku coba untuk OL, melihat perkembangan teman yang tadi di bicarain, aku liat fb nya tak ada apa2 jadi aku rasa yang bersangkutan sudah sadar n menghapus foto tsb, lalu ku tinggalkan sedikit pesan untuknya di wall nya, ternyata dia juga sedang OL n langsung merespon di timpali dengan bbrp teman yang lain juga si teman yang memberitahukan hal tsb padaku, tetapi ternyata sama seperti bbrp kasus diatas aku mendapati respon yang sangat tidak menyenangkan, sehingga aku menginbox teman ku yang menjadi “informan” tadi untuk tidak memperdulikan lagi tingkah polah si Y ini, bukan maksud bermusuhan tetapi hanya menghindari perselisihan paham saja. Apalagi temanku si Y ini pernah di hack FB nya oleh orang yang tak bertanggung jawab, tapi sepertinya dia tak perduli.

Sebenarnya si Y ini tidak tau internet itu bagaimana, walaupun foto tsb hanya di khususkan untuk orang2 tertentu tetapi bukan tak mungkin foto nya itu akan tersebar kemana2, krn kita tahu yang namanya hacker itu bagaimana “usil”nya, dulu semasa booming FS (friendster) banyak juga ABG2 wanita yang tingkat narsisnya tinggi mengupload foto2 pribadinya di FS dan di “kunci” tetapi di internet jugalah beredar “kunci” untuk membuka sesuatu yang di simpan di FS, sehingga foto2 mereka beredarlah di kalangan2 pria, mengapa aku tau ini? krn dulu sepupu2 pria ku selalu heboh dengan foto2 “pribadi” para pengguna FS yang sudah berhasil mrk bobol, bahkan foto telanjang dan foto bersetubuh mrk dengan pacarnya pun bisa di lihat oleh sepupu2 pria ku ini, lalu siapakah yang salah?? Kalau aku mengambil kesimpulan si pengupload lah yang salah, asal muasal hal ini terjadi krn adanya foto/video yang di upload tapi kalo mau di perdalam lagi kepada pembuat foto ato video tsb krn kalo tak ada hal tersebut apa yang akan di upload?????, maka jangan salahkan orang lain yang membukanya, karena sesuatu yang telah di upload di internet mau bersifat pribadi atau umum sudah pasti menjadi konsumsi khalayak dunia maya, itu yang di sebut resiko, maka dari itu bijaklah mempergunakan barang2 canggih n juga internet…..

Kasus semasa aku kuliah :

Semasa aku kuliah di kota ku sedang mengkampanyekan untuk wajib jilbab, termasuk kami para mahasiswi wajib berjilbab, awal nya sangat sulit sekali krn busana yang di jual di pasar adalah busana2 minim n ketat, seperti kemeja wanita, kemeja tsb berpotongan pas badan n hanya sepinggang saja panjangnya paling panjang hanya sepinggul dan celana panjang yang sedang booming pada saat itu adalah celana jeans ketat dari pinggul juga, hanya wanita2 kolot saja yang memakai celana jeans agak gombrong di mulai dari pinggang, dan di kampus ku itu, wanita2 nya terkenal modis n seksi hanya bbrp diantaranyalah yang tak mengikuti mode salah satu nya aku.

Aku sering bergabung dengan teman2 pria ketimbang wanita sehingga di kelas posisi duduk ku pun ada di daerah belakang dan para wanita sering duduk di wilayah tengah, hanya orang2 yang datang terlambat n serius lah yang duduk di posisi paling depan (walau sebenarnya aku juga menyukai duduk di bangku paling depan krn itulah posisi terbaik untuk berkonsentrasi menyerap pelajaran).

Aku sering memperhatikan para pria dengan mata nakal mrk n kejahilan mrk menunjuk2 teman2 wanita ku yang ketika duduk kelihatan celana dalamnya atau kulit pinggang bahkan sampai belahan pantat nya, mrk tertawa cekikikan melihat pemandangan tsb, memang malu rasanya aku mendapati pemandangan tsb seolah yang sedang mrk lihat itu aku, tetapi apa boleh buat aku tak berani memberitahukan mrk krn aku pernah mengalami respon negative akibat hal tsb (mrk dengan sengaja memamerkan hal tsb), sehingga aku memilih diam n melanjutkan usaha konsentrasi ku kepada mata pelajaran, di kantin di taman atau dimanapun di kampus, aku sering melihat pemandangan “exibisionis” tsb bahkan pernah di pasar, tapi aku memilih diam saja, tak berani mengeluarkan kata2, paling2 hanya menyenggol lengan teman2 pria yang menertawakan hal tsb, memberi pesan kalo aku tak suka perilaku mrk yang melecehkan kaum ku, tetapi skr siapa yang melecehkan siapa? Bukankah mrk sendiri yang minta untuk di lecehkan???? Aku hanya brani berpesan pada mrk, apabila aku kedapatan seperti itu tolong di tegur krn itu bukan maksud ku (walaupun aku rasa tak mungkin krn busana ku tak begitu tapi sapa tau seandainya ada kejadian2 di luar dugaan yang terjadi aku sudah mengantisipasinya), apabila busana ku telah mengganggu pandangan mrk, mohon tegurlah aku, dan itu efektif sehingga aku di lindungi oleh mereka para pria2 ini dari hal2 yang memalukan tersebut, terlepas bagaimana mrk menegurku selama masih sopan aku tak masalah, malah aku bersyukur krn itu berarti mereka perduli kepada kehormatanku.

Masih kasus sewaktu kuliah dulu :

Teman seangkatan dan sekelas ku ada yang sedang tertimpa musibah, ayahnya meninggal, sehingga bbrp orang teman mendaulat ku untuk menghimpun dana duka untuk si teman yang sedang dirundung duka, mereka meminta ku untuk berbicara pada salah seorang teman yang aktif di bidang dakwah kampus (krn dia terkenal senang melakukan hal2 tsb), saat itu aku tanpa berpikir panjang lagi langsung memanggil si pria aktifis LDK, tapi tak di sangka dan tak di duga responnya sangat2 mengecewakan, ketika itu aku memanggil dia untuk keluar dari kelas krn dosen yang kami tunggu belum masuk, tetapi sesampainya di pintu kelas dia berkata “ kamu di sana aja berdiri nya (seraya menunjuk t4 yang jaraknya 3 - 4 meter jauhnya) dan aku disini”, aku sampai bingung lho kok malah gitu, jadi dia mau aku ngomong ke dia sambil menjerit2 Krn jauh atau bagaimana? Apakah berbicara menggunakan teknik telepati? Wah kalo itu aku blm belajar, sedangkan pada masa itu handphone pun blm ada, masih menjadi barang yang sangat mahal tidak seperti skr ini, atau apakah dia menganggap aku najis sehingga terkena angin ku pun haram???? Atau apa? Karena sudah terlanjur jengkel akhirnya aku memilih membatalkan niat ku, “yah sudah lah ndak jadi” tukas ku, kini giliran dia yang bengong….ah peduli setan sama tu orang, yang ku pikirkan ketika ia naik labi2 (angkot) akan bagaimanakah dia? Apa dia menunggu yang penumpangnya laki2 smua? Atau dia memilih untuk naek ke atapnya aja? Masalah dia tak mau bersalaman dengan non muhrimnya tak masalah tapi kalo seperti ini keterlaluan ku rasa, sepertinya itu terlalu ekstrim buat ku.

Ada banyak kesimpulan n hikmah yang bisa di ambil dari beberapa kasus ku ini, dan aku pun masih tetap belajar mengambil hikmah dari setiap kejadian, berusaha sebijak mungkin menghadapi masalah2 dan belajar untuk memperbaiki diri ketika salah menghampiri….semoga kalian para pembaca pun bisa mengambil hikmah dari kehidupan….

Kamis, 07 April 2011

tak ada gading yang tak retak


Belajar dari bbrp tragedi belakangan ini membuat aku tersadar, ternyata banyak orang yang lebih senang menjadi “penceramah” dari pada “tong sampah” celakanya lagi sudah begitu di tambah dengan sifat tak mau kalah akhirnya menambah koleksi ketololan dalam diri…..

Kasus pertama :

Sedang asyik2 berkumpul dengan teman2, tiba2 kami terlibat diskusi yang buat sebahagian orang sangat sepele untuk di bahas hanya saja buat bbrp di antara kami ini menjadi sangat penting untuk di bahas krn menyangkut kebenaran ilmu pengetahuan yang di peroleh, setelah aku dan seorang temanku memulai untuk berdebat, tiba2 ada seorang teman lagi yang nyeletuk dan meminta ku untuk mengalah, membiarkan si lawan berceramah dengan segala macam teori tak ilmiah nya, memang akhirnya aku memilih untuk diam dan mendengar teorinya, tak berapa lama teori yang sedang ia lontarkan mengarahkan ia menuju pintu gerbang ketololan yang lebih besar lagi, sehingga akhirnya terungkaplah kalau pengetahuan yang ia ketahui sangatlah sedikit dan tak berdasar…..dalam hati aku hanya bisa bersyukur untunglah tadi aku tak ikut2an tersulut adu argumentasi sehingga aku selamat dari cemoohan orang, kasus ini membuat ku teringat dengan seorang artis “panas” yang di calonkan untuk menjadi bupati di sebuah daerah, ketika ia di wawancarai tanpa di sadarinya ia telah mempermalukan diri dan partai yang mengusungnya di hadapan public, bagaimana tidak ia dengan bangganya bercerita kalau dia tak memiliki ilmu politik sama sekali n ia hanya seorang tamatan SMA, dan blabla bla satu persatu kebodohannya ia kupas secara rinci dan detail padahal si pewawancara hanya bertanya ttg sedikit hal saja…..pantas ada kalimat yang mengatakan “Allah menciptakan 2 telingga tapi hanya 1 mulut pada setiap manusia, gunanya supaya kita lebih menjadi seorang pendengar dari pada menjadi seorang penceramah”

Kasus kedua :

Aku memiliki usaha kos2an putri, tentu saja penghuni di dalamnya memiliki berbagai macam karakter, nah suatu ketika ternyata terjadi percekcokan di dalamnya, ketika masalah semakin memanas aku selaku pemilik kos2an diminta untuk menyelesaikan masalah antara mereka, setelah mendengarkan pendapat dari kedua belah pihak, maka sampailah aku pada suatu kesimpulan kalau masalah ini hanyalah sebuah salahpaham, diawali dengan seorang penghuni yang ngomel2 sendiri, sebenarnya bukan ngomel tapi lebih cenderung mengeluh ttg masalah yang sedang ia hadapi hanya saja bernada rap sehingga membuat penghuni yang lain merasa kalau yang bersangkutan sedang marah pada nya dengan gaya sindiran. Akhirnya masalah terselesaikan dengan damai, walau sedikit melewati sesi paduan suara bernada2 tinggi, 3 orang menjelaskan duduk persoalan secara bersamaan dengan nada suara yang berlomba2 untuk di tinggikan, dapat di bayangkan betapa pengang nya kuping saya sebagai seorang pendengar yang baik n budiman hehehehehehe. Ini karena kasus yang mereka hadapi tak segera di selesaikan malah di perparah dengan diam2an…maka dari itu memang benar ada yang berkata “jangan menunda suatu pekerjaan”

Kasus ketiga :

Lain lagi dengan kos2an yang satunya lagi, masalah yang mereka hadapi adalah tinggi nya tagihan listrik, aku telah memberikan solusi kepada mereka agar mereka melakukan komplain ke PLN, sampai disitu ku rasa tak ada masalah krn mrk smua mau mendengarkan, tetapi tak disangka2 seorang penghuni kos2an memposting masalahnya ini di facebooknya, awalnya aku hanya santai2 saja krn yang berkomentar pun setali tiga uang, menyarankan untuk mendatangi PLN bagian pengaduan, tetapi semakin lama aku melihat perkembangannya sudah terlalu jauh, si pemilik status malah dengan sengaja menuliskan ada yang mempermainkan mereka, sontak membuat aku kaget, maksudnya apa??? Siapa yang ia maksud dengan “mempermainkan mereka” Di tambah dengan komen dari orang yang blm pernah mendatangi kos2an ku, nada nya sangat2 menuduh, ia menuduh kalau si ibu kos nya lah biang keroknya, memakai listrik sebanyak2nya lalu urusan bayar membayar menjadi tanggungan anak kosnya, kalau sudah begini aku tak terima ini telah merusak reputasi ku dan juga kos2an ku, padahal masing2 rumah (pemilik n kos2an) memiliki masing2 meteran listrik dan juga rumah ku tak sepagar dengan kos2an, bagaimana bisa manusia picik itu berkomentar seenaknya saja, aku cek ke penghuni yang lain, mereka tak bermasalah, malah mengaku blm sempat mengecek ke PLN bagian pengaduan, lantas…..bagaimana bisa kata demi kata yang menghujat pemilik kos2an itu terlontar?????? Setelah kejadian ini, mereka para penghuni berlomba2 menuju PLN untuk mencari tahu kebenaran yang sebenarnya, dan ternyata PLN melakukan kesalahan yang sudah biasa di lakukannya….salah catat angka meteran…. Si penghuni yang telah mempost kan berita fitnah tersebut akhirnya ku tegur, walaupun dia tak meminta maaf tapi aku tahu ini menjadi pelajaran berharga baginya juga bagi aku dan yang lainnya, agar tak sembarangan melontarkan tuduhan2, dari sini aku belajar, telusuri dulu baru berkomentar, cari data pendukung dulu barulah bisa berkata2 agar tak menjadi boomerang di kemudian hari.

Kasus2 ini juga yang membuat aku mengintrospeksi diri dan mawas diri, jangan2 di mata orang lain aku pun pernah berbuat hal yang serupa, merasa yang paling benar….astaghfirullah…..maafkan aku, semoga dengan pelajaran berharga ini aku bisa lebih baik lagi menata sikap ku, agar tak menyakiti orang lain, aaamiiinnn.

Senin, 28 Februari 2011

Menjadi seorang pengawas


Tanggal 20 feb 11 lalu aku di daulat untuk menjadi salah satu tim pengawas olimpiade bahasa jepang se aceh, awalnya agak malas2an tetapi ketika pagi hari tanggal 20, tubuh ini terasa sangat bersemangat untuk menghadapi tantangan n pengalaman baru tersebut….

Dengan berbekal hasil briefing, aku memulai tugas ku, mulai dari menentukan kursi para peserta hingga memberitahukan aturan yang musti di patuhi selama mengikuti olimpiade.

Ketika aku memulai semuanya, para peserta mulai ribut dan mengeluh, belum lagi tatapan bermusuhan yang mereka tampilkan, membuat aku sedikit bergidik…maklum anak2 jaman sekarang terkenal lebih berani n ganas…..

Ketika kertas ujian n jawaban telah ku bagikan dan waktu ujian telah dimulai, aku memulai aksi “mengawas” ku, rasanya geli ketika menyadari kalau aku sedang bertugas mengawasi para anak2 sekolah ini, seolah aku bisa melihat diri ku sendiri sewaktu masih sekolah, selalu saja deg2an apa bila melihat pengawas yang bermata awas n jeli, aku yang bertugas sebagai pengawas benar2 menikmati momen ini…..setiap murid2 itu ku dekati mrk mulai gelisah…..

Kini aku tau bagaimana mata seorang pengawas, dari sudut manapun juga aku berdiri, aku tetap bisa melihat n merasa siapa2 dari peserta yang curang, yang berniat mencontek teman sebelahnya…..setidaknya aku jadi melihat situasi ini dari sudut pandang seorang pengawas dan itu memberikan ku pengalaman yang mendebarkan juga mengasyikkan, aku bisa melihat sedikit dari psikologi para peserta..aku jadi tau mana murid2 yang serius dan mana yang ikut hanya karena di paksa…..kalau di pikir2 dulu, berarti dulu itu, aku dan teman2 telah ketahuan dari awal ketika mulai berniat untuk berlaku curang hehehehehehe……

Minggu, 27 Februari 2011

Akhirnya


Akhirnya pertanyaan terbesar ku terjawab sudah, walau tanpa satu kepastian n kesimpulan……Akhirnya dia telah mengakui kalau dia ternyata juga memiliki rasa yang sama terhadap ku tanpa ia sadari (aku tak tahu harus senangkah atau sedihkah?). senang krn akhirnya kami memiliki rasa yang sama, sedih krn takutnya ia hanya ingin membuat aku terhibur??? Entah lah…aku bingung…….

Awalnya aku sudah membulatkan tekad untuk menarik diri dari hidupnya, bukan krn aku bersahabat dengannya untuk mendapatkan hatinya, hanya saja, hati ini tak bisa dibujuk lagi, hati ini perlu di tata ulang, karena yang ku tahu dia orang yang tak mau mengakui perasaannya padaku, lalu untuk apa aku bertahan sebagai sahabatnya kalau hati ini menginginkan yang lebih, setidaknya aku menarik diri untuk mengobati hati ini saja, ketika itu sudah normal kembali maka aku akan kembali seperti sedia kala, menjadi sahabat baginya…..tetapi rencanaku ini tak berhasil….karena perang antara otak dan hati semakin menjadi2…itu membuat aku menjadi bingung, di tambah lagi ketika “perang” batin terjadi, dia pun juga ikut meramaikan perang antara batin ku tsb, hingga akhirnya aku memutuskan untuk berbicara padanya…..pembicaraan kami mengalir kaku di awal2 permulaan tetapi menjadi sedikit panas dan serius pada akhirnya, hal ini semakin membuat ku bingung, dia tak mengatakan apa2 tapi mengira kalau aku cemburu terhadap teman2nya, dan segudang hal yang tak mungkin di derita seorang sahabat…hingga aku memberanikan diri untuk bertanya “aku ini apa bagimu?” ketika pertanyaan itu terlontar ia tak sanggup menjawab secara langsung, malah ia mengalihkan topic pembicaraan atau menjawab dengan jawaban universal. Berulang x ku Tanya berulang x juga ia menjawab dengan jawaban mengambang, hingga akhirnya pertanyaan ku itu di kembalikan pada ku lagi, karena aku merasa perasaan ku ini tak bisa di pertahankan, untuk apa aku mencintainya tapi ia tak mencintaiku, maka aku pada saat itu memutuskan untuk mematikan perasaan ku dan jawaban ku adalah “rasa itu sudah ku buang” (tujuan nya agar ia tak merasa terbeban dengan perasaan ku ini kalau memang dia telah memiliki wanita lain, sungguh aku tak mau sahabat ku terbeban dengan perasaan ku ini, walaupun aku yang harus berkorban tapi tak mengapa asalkan ia tenang n bahagia).

Selanjutnya yang terjadi malah, aku dan dia sama2 kaget, karena yang ku duga akan terjadi malah terjadi sebaliknya, ternyata ia perlahan telah memiliki perasaan sayang (katanya) pada ku, dan aku sudah “meninggalkan” perasaan sayang itu (yang baru saja ku putuskan sepersekian detik ketika ia sulit untuk menjawab pertanyaan ku), di tambah lagi aku cukup sadar diri dengan kondisiku ini, aku tak mungkin diterima oleh keluarganya karena aku hanya teman dunia maya juga bersuku aceh, maka alasan apakah yang bisa membuat aku harus berharap bahwa ia akan menjadi jodoh dunia akhirat ku kelak? Sebelum diri ini kembali masuk dalam lembah depresi berkepanjangan maka aku mengantisipasi hati ini dengan bersikap dingin, maaf aku tak bermaksud membuat engkau sedih, karena itu berarti juga menyakiti hati ku, tetapi lebih baik aku berpura2 tegar n sanggup menerima kenyataan, agar engkau bisa tenang menghadapi kenyataan……

Perasaan ku bukan bebal, aku tahu dari setiap percakapan kami, dia sedang merencanakan sesuatu yang indah untuk ku, tetapi kembali aku mengarahkan pikiran dan juga hati ku untuk tidak terlalu berharap akan hal tersebut, karena itu sangat mustahil, bukan pesimis tapi ini adalah kenyataan hidup yang harus ku telan, sebelum itu menjadi benar2 pahit ada baiknya aku mengantisipasinya. Dalam setiap doa ku, dalam setiap sujudku pada sang pencipta, doa ku yang terbanyak adalah untuk kebaikannya, juga kebaikan ku….sulit rasanya menuliskan kenyataan ini, karena sampai hari ini aku masih memiliki perasaan “istimewa” itu, mata ini dari awal penulisan ini sudah berkaca2, aku tak tahu harus kemana mencurahkan isi hati ku ini….memang yang Maha membolak balikkan hati adalah tempat ku mengadu, tetapi aku juga butuh penyaluran limbah hati ini. Sahabat ku yang aku cintai, pada akhirnya kita sampai di ujung yang tak jelas ini, akan kemana kah kaki ini melangkah…..tapi ingat apapun yang engkau jalani, selama itu masih di jalan Allah, aku tetap mendukung mu, jangan pernah ragu untuk itu…….

Sahabat andaikan engkau tahu, hingga hari ini aku terlalu sayang n cinta kepadamu sehingga membuatku sulit untuk membuang rasa itu….

28 februari 2011

Kamis, 24 Februari 2011

Pesan kepada sahabat


sahabat….ketika pertama kali aku memasuki aktifitas sosial di masyarakat…aku pernah dan bahkan sering sekali sedih juga tersakiti ketika mendapati banyaknya kepalsuan yang terbungkus persahabatan, mereka bersahabat dengan ku krn memiliki tujuan2 tertentu dan ketika tujuan mereka telah tercapai maka selesai lah persahabatan diantara kami (aku masih heran mengapa mereka menamakan diri mereka sahabatku), semenjak itu aku berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak membiarkan org lain merasakan hal pahit yang serupa, karena aku sangat menghargai sahabat2 ku dan aku tulus bersahabat dengan mereka tanpa ada latar belakang yang lain.

Aku berharap kepada siapapun yang mungkin membaca pesan ini…tuluslah bersahabat dengan mereka yang kau sebut sahabatmu, janganlah kau sembunyi2 bersahabat dengan mereka krn tidak ada alasan bagi mu untuk menyembunyikannya, mengapa engkau malu mengakui keberadaan sahabatmu? Masih pantaskah kau meminta nya untuk tetap berada disisi mu? Menemani mu melalui hari2 beratmu padahal engkau setengah mati menanggung malu krn bersahabat dengannya??? Sahabatmu tidak buta, hati nya tau keberadaannya disamarkan..berkali2 ia mencoba untuk menghilang dari kehidupanmu, berkali2 ia mencoba untuk mengacuhkanmu krn dia tau sahabatnya malu bersahabat dengannya, tapi hati kecilnya selalu meminta untuk tidak melakukan niat tersebut, dalam diamnya dia selalu memperhatikan mu, bagaimana kehidupan mu, berjalan dengan baikkah atau buruk….beratkah hari2 yang kau lalui??? Ingin rasanya dia membantu meringankannya tetapi ia juga takut kalau2 sang sahabat akan menderita malu lagi apabila ia muncul….. terlebih lagi hatinya masih menanggung kekecewaan yang teramat sangat akibat kebohongan yang disengaja oleh sang sahabat, di bohongi sahabat itu pil pahit…teramat sangat pahit, masih blm bisa di terima akalnya mengapa sang sahabat sampai tega membohonginya, ia hanya bisa menangis kepada Yang Maha Kuasa memohon agar sang sahabat selalu dalam rahmat dan lindungannya, memohon pada yang Kuasa agar sang sahabat selalu bahagia dan tidak mengalami kejadian serupa…cukuplah dia yang menderita “sakit” yang teramat sangat ini.

Terima kasih kepada kalian yang telah tulus bersahabat denganku….semoga persahabatan kita ini kekal adanya…dan tidak dilandasi kebohongan demi kebohongan



29-09-2010

What am I to you


What am I to you
Tell me
darling true
To me you are the sea
Fast as you can be
And deep the shade of blue

When you're feeling low
To whom else do you go
See I cry if you hurt
I'd give you my last shirt
Because I love you so

If my sky should fall
Would you even call
Opened up my heart
I never want to part
I'm giving you the ball

When I look in your eyes
I can feel butterflies
I love you when you're blue
Tell me darlin true
What am I to you

Yah well if my sky should fall
Would you even call
Opened up my heart
Never wanna part
I'm givin you the ball

When I look in your eyes
I can feel the butterflies
Could you find a love in me
Could you carve me in a tree
Don't fill my heart with lies

I will you love when you're blue
Tell me darlin true
What am I to you
What am I to you
What am I to you

Mendengarkan lagu dari norah jones ini, membuat aku terus menerus bertanya di dalam hati “what am I to you”, you ini menunjukkan mereka yang menjadi temanku, saudara ku, dan sahabat ku.

Akhir2 ini memang aku sedikit agak sensitive bukan di karenakan “kewajiban bulanan” tapi mungkin hati ini sedang ingin kritis….seperti yang ada di liriknya “to me u r the sea fast as u can be”…..bagi ku, mereka teman2 ku, sahabat ku, saudara ku adalah sangat special, mereka semua memiliki posisi istimewa di hati ku dengan perlakuan yang berbeda pula, ya setiap mereka aku perlakukan secara berbeda karena mereka memang berbeda satu sama lain….tapi ternyata tidak buat mereka, bbrp malam aku mendapati kenyataan pahit jilid selanjutnya…ternyata orang yang terdekat dengan ku, memperlakukan aku dengan sangat2 buruk….mungkin baginya aku hanya seorang wanita yang patut di lecehkan dan di hina…..ternyata selama hampir 11 tahun ini aku hanyalah sebuah tempat “latihan” baginya, persahabatan lawan jenis kami ini ternyata membuat dia mengambil keuntungan, bagaimana tidak, dia yang tadinya pendiam (klaimnya) dan tidak bisa merayu dan menggombal kini, semakin pintar mengumbar kata tsb…..dengan menggunakan aku sebagai sasaran latihannya, memang selama ini aku bertahan untuk tidak terjatuh dalam lubang “GR” tapi tentu saja tak mudah…..terkadang aku bertanya ttg kebenaran kata2 tsb….hingga akhirnya ku temukan jawabannya tadi malam melalui fb nya……memang dia telah tahu isi hati ku bagaimana, tapi apakah itu bisa melegalkan sikap semena2nya itu? Apakah salah aku yang tak sengaja ternyata mencintai dia? Hingga akhirnya aku di hukum dengan sedemikian rupa olehnya? Entah lah, kini aku harus menentukan langkah selanjutnya untuk menapaki kehidupan ini, selamat tinggal sobat….kini aku harus meninggalkan mu, semoga persahabatan 11 tahun yang telah kita bina bisa memberikan banyak pelajaran untuk mu…..semoga engkau berbahagia dengan kehidupan mu yang sekarang….dan bisa menemukan dia yang kau cintai….semoga berhasil……

Girl talk


Hari ini, aku di undang teman ku untuk menghadiri peringatan 10 hari meninggalnya kembarannya, aku memutuskan untuk pergi kesana dengan 2 orang teman ku, 1 pria n 1 wanita, sesampainya kami disana, kami berpisah dengan teman ku yang pria, aku n teman ku yang wanita pun segera bergabung dengan bbrp teman yang lain, tentu nya sama2 perempuan, pembicaran mengalir perlahan….hingga pada akhirnya ada yang menyenggol nama salah satu teman wanita kami, aku yang jengah dengan sepak terjang si teman (yang di bicara kan) di FB mulai membuka suara “ah si anu itu…..memang dia eksis 24 jam di dunia maya, sampai2 keburukan rumah tangga nya pun di bahas di sana, memarahi suami pun di fb, ngamuk2 dengan suami pun di fb….” Blm habis aku berkeluh kesah teman2 ku yang lain memotong “eh dah ndak ada lagi, dia kan udah cerai” spontan mata dan bibir ku langsung membulat……diiringi gelak tawa teman2 yang melihat reaksi spontan ku….perlahan tapi pasti perhatian ku teralihkan…..ini topic yang sangat menarik bukan krn musibah yang di alami nya tapi latar belakang yang memicu terjadinya hal seperti itu, maklumlah aku masih lajang hingga hal2 yang negative lebih menarik perhatian ku ketimbang hal2 yang positif dari yang namanya pernikahan…..

Akhirnya cerita tsb di beberkan secara garis besar, teman ku ini sebut saja minie bercerai dengan suaminya hanya di picu krn uang belanja saja (simple sekali bukan), lalu teman ku yang lain menimpali, “kurang uang belanja? Oh maksudnya kurang banyak ya?” dan di benarkan oleh teman2 yang lain sambil menambah “ah macam ndak tau sifat si minie aja” di sambut dengan sahutan “oh iya ya” dari yang lainnya….kepalaku serasa penuh dengan kata2 juga pertanyaan tapi aku tak mau terlihat seperti wartawan majalah gossip sehingga aku mencoba menjadi pendengar saja….lalu mengalirlah cerita tersebut….minie dan sang suami di pertemukan melalui perjodohan…menurut cerita temanku ini :

· si minie ini memiliki reputasi yang sangat buruk sebagai seorang wanita juga boros, ini pun bukan hanya dari teman ku ini aku tau tapi para teman2 pria ku pun pernah bercerita ttg reputasi minie yang sudah terkenal di dunia dosa….mulai dari free sex hingga pernah OD (padahal minie ini teman ku satu smp hingga kuliah, tapi aku tak pernah mau tau urusan orang lain maka dari itu aku terkaget ketika tau bbrp fakta yang di ungkap oleh orang lain ttg minie)

· si suami memiliki karakter yang lurus dan alim, cerdas di bidang akademik yang di gelutinya, pokoknya di mata teman2 yang bersangkutan reputasinya sangat2 cemerlang n positif….

Temanku bercerita ketika itu dia sedang kongkow di salah satu warkop terkenal di daerah ku, begitu juga suami minie, tak sengaja teman ku ini melihat sosok suami minie n merasa kalau dia kenal dengan yang bersangkutan, secara reflek dia bilang “ eh itu kan suaminya si minie” kontan semua teman2 yang semeja dengan temanku ini bertanya apakah ia teman minie, temanku yang tak tahu kejadian mengiyakan pertanyaan tersebut, akhirnya dia hujani omelan dari teman2nya yang jg teman2 suami minie.

Teman2 dari suami minie menyesalkan pertemuan teman mereka (suami minie) dengan minie, mereka mengatakan kalo si teman ini seperti membeli kucing dalam karung, karena reputasi minie ini ternyata sudah di kenal orang sekota ku (kecuali aku) terutama dimata pria2 di kota ku. Ketika mrk di jodohkan, teman2 nya tak ada yang tau siapakah calon pengantin wanita nya, tapi ketika mrk di undang ke acara nikahannya…mata mereka semua terbelalak…..semua rasa campur aduk…..menyesalkan kejadian tsb….tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur….hingga pada akhirnya perkelahian2 muncul di dalam rumah tangga mereka…masih menurut teman ku ini, bbrp setelah kejadian kongkow tsb ia chatting dengan minie n menanyakan kebenaran hal tsb….ternyata perceraian itu benar ada nya, ketika mereka cerai (tahun lalu) mereka memiliki bayi berumur 4 bulan….sayang sekali minie malah mengatakan suami nya (sekarang mantan) sudah meninggal….temanku pun s4 bertanya knp bisa cerai, jawabnya krn si suami menggunakan mahar pernikahannya untuk kredit mobil, hanya krn itu, akhirnya mereka ribut besar, pada malam harinya teman ku di antar pulang kerumah orang tua nya, disusul dengan pakaiannya pada keesokkan hari nya, sesudah itu si suami tak pernah muncul lagi. Kini minie sudah menemukan pengganti suaminya, kata teman2 si pengganti tsb orang nya juga alim…ah entah la smoga ini untuk dunia n akhirat kelak. Pelajaran yang ku dapat hari ini, kebanyakan pria memilih calon pendamping hidupnya berdasarkan fisik yang aduhai, kebanyakan wanita memilih pria dari rupiah yang di milikinya…..sekarang bukan jamannya memandang hal dunia sebagai patokannya….rubahlah mind set anda dengan hal yang lebih bersifat akhirat….sehingga bisa meminilasir kemungkinan2 yang sepele untuk terjadi. akhir2 ini menikah menjadi gampang, bahkan banyak yang menikah di umur yang masih sangat muda, tapi saking gampang nya menikah, bercerai pun juga terasa gampang....banyak orang mempertanyakan kenapa hingga saat ini aku masih betah melajang.....tetapi aku selalu kembali bertanya mengapa mrk sangat susah dengan kelajangan diriku, di bandingkan aku yang masih lajang tentunya yang musti mrk pertanyakan mengapa para pelaku kawin cerai betah dengan kegiatan itu??????? biarkanlah aku yang menentukan urusan pernikahan ini......sudah cukup jengah aku melihat praktek kawin cerai para pasangan yang awalnya bak lem dan prangko lalu berakhir dengan saling maki dan hujat.....

Jumat, 18 Februari 2011

mirai, kiroro


ntah mengapa pertama x mendengar mirai kiroro aku langsung jatuh cinta, alhamdulillah blog ini pun bisa menampilkan lagu nya sebagai pengiring kalian yang menikmati tulisan ku ini....


hora ashimoto wo mitegoran
kore ga anata no ayumu michi
hora mae wo mitegoran
are ga anata no mirai

haha ga kureta
takusan no yasashisa
ai wo idaite ayume to kurikaeshita
ano toki wa mada osanakute
imi nado shiranai
sonna watashi no te wo nigiri
issho ni ayundekita

yume wa itsumo
sora takaku aru kara
todokanakute kowai ne
dakedo oitsuzukeru no

jibun no sutoori dakara koso
akirametakunai
fuan ni naru to te wo nigiri
issho ni ayundekita

sono yasashisa wo toki ni wa iyagari
hanareta haha e sunao ni narezu
hora ashimoto wo mitegoran
kore ga anata no ayumu michi
hora mae wo mitegoran
are ga anata no mirai

sono yasashisa wo toki ni wa iyagari
hanareta haha e sunao ni narezu
hora ashimoto wo mitegoran
kore ga anata no ayumu michi
hora mae wo mitegoran
are ga anata no mirai

hora ashimoto wo mitegoran
kore ga anata no ayumu michi
hora mae wo mitegoran
are ga anata no mirai

mirai e mukatte
yukkuri to aruite yukoo



[the translation]


look at your feet and see
this is the path you walk
look in front of you and see
that is your future

Mother has given me a lot of kindness
"Embrace love and walk" she repeated
that time when I was childish and didn’t understand her meaning
she held my hand
together, walking we came.

dreams are always from high in the sky
it is scary that we might not reach them but continue to try
for this reason I won’t abandon my story
when I became anxous she held my hand
together, walking we came.

that kindness was occasionally unpleasant
when I was away from mother I couldn’t obey

look at your feet and see
this is the path you walk
look in front of you and see
that is your future

that kindness was occasionally unpleasant
when I was away from mother I couldn’t obey

look at your feet and see
this is the path you walk
look in front of you and see
that is your future

look at your feet and see
this is the path you walk
look in front of you and see
that is your future

slowly towards the future let’s walk

Kamis, 17 Februari 2011

antara aku, hatiku n pujaanku....


Aku mengenal pria ini, ntah dari kapan n dimana, aku sudah lupa, tapi yang pastinya dulu kami tidak lah intens dalam berkomunikasi malah terakhir x nya yang ku ingat, pria ini sempat sedikit ada masalah dengan ku (semoga ingatan ini salah).

Antara aku dan pria ini sangat2 tidak ada secuil pun kedekatan, ntah itu kedekatan sebagai lawan jenis atau persahabatan, dia hanya lah salah satu “penggembira” di daftar teman YM ku, FS ku n FB ku, hingga pada suatu hari (aku masih juga dalam kondisi amnesia, lupa hari n tanggal juga momen penggerak nya) dia mempercayakan secuil kisah hidupnya pada ku…..

Sebut saja lah dia sebagai aladin, ketika masa SMU nya dulu aladin memiliki seorang sahabat lawan jenis, mereka sudah amat sangat terlalu dekat, suka duka di tanggung bersama, hingga akhirnya mereka tidak menyadari kalau ada sesuatu yang ‘hinggap’ di hati mereka masing2. sayang bagi aladin dia tak cukup berani untuk memperjuangkan perasaannya, untuk memastikan pada sang sahabat, hingga akhirnya ketika ia memilih untuk memperjuangkan perasaan tsb, ia salah jalan, bukannya mendatangi sang sahabat ia malah memilih mengorek berita dari pihak2 lain, sehingga menimbulkan info2 fiktif…yang kebenarannya simpang siur, bisa di katakan aladin ini tipe pria yang (maaf ya teman, pengecut) bukannya ia me ricek informasi tersebut, ia malah memilih untuk menelan berita itu secara utuh…..dia memilih melarikan diri kedalam cinta wanita lain….dan menjanjikan sesuatu yang ternyata mendatangkan dampak yang amat sangat buruk pada kewarasan dan nuraninya….ia memilih untuk memacari auraora n akan menikahi aurora, dari pada ia mencari tahu kebenaran berita ttg perjodohan jasmine….sesuatu yang amat sangat tragis….

Bbrp bulan sebelum pernikahan mrk, aladin datang pada ku menceritakan seluruh kisah tragis nya plus dengan brita (yang ntah baik atau buruk aku pun bingung) bahwa jasmine yang dulu “hilang” kini telah kembali, jasmine menemukan aladin lewat situs jejaring social termutakhir abad ini, kembali mereka membuka komunikasi n pertemanan…..terkadang aku tak mengerti jalan pikiran mereka ber 2, menurut aladin, jasmine sering sekali menyindir nya di status FB nya, sedang aladin melampiaskan kekesalannya dengan bercerita atau setidaknya mengeluarkan uneg2 nya pada ku. Di saat yang sama aurora yang tahu ttg asal muasal jasmine ini sangat murka dengan “penampakan” kembali si jasmine, alhasil aladin menjadi semakin tertekan, tapi jauh sebelum kedatangan jasmine kembali, aladin n aurora memang sering terlibat hubungan putus sambung entah sampai brp episode, maka lengkaplah sudah konflik antara mereka ber 3……

Awalnya aladin berusaha mati2an agar aurora mau menerima kenyataan bahwa jasmine telah kembali menjadi temannya, entah di iming2i apa aku pun tak tahu, tapi yang jelas akhirnya aurora mau menerima kenyataan plus bersedia untuk menerima tawaran pertemanan dari jasmine, wow sesuatu yang mengejutkan sekaligus mengerikan…..jadi lah aurora n jasmine akrab….

Tinggallah aladin yang terkena penyakit dilemma, disisi lain dia telah memiliki pacar yang sudah di janjikannya untuk dinikahi tapi disisi lain cinta pertama yang dulu pernah ia perjuangkan setengah hati kini kembali…..bbrp kali aku pernah menyarankan pada nya untuk segera berbalik arah untuk mengejar jasmine kembali, tapi dia berkali2 bersikeras untuk tidak memperjuangkannya kembali, hanya krn alasan dia sudah terlanjur berjanji menikahi aurora….aku sebagai t4 penampungan limbah hati nya, merasa kasian sekaligus kesal dengan teman ku ini, dia selalu mengelu2kan jasmine padaku, bak seorang fans terhadap idolanya (tidak pernah sekalipun dia bercerita ttg aurora padaku) tapi dia juga terlalu pengecut untuk berusaha mengejarnya kembali, akhirnya aku lah yang keracunan limbah hatinya, berkali kali aku sarankan untuk putar haluan, krn dia masih memiliki peluang yang amat sangat besar, tetapi dia tetap tak mau (bukannya aku tak menyukai aurora, aku hanya tak ingin banyak korban perasaan yang jatuh bergelimpangan nantinya) karena aladin, aurora juga jasmine mereka pantas untuk bahagia…..berhubung aladin telah memilih jalan hidup nya, maka aku meminta aladin untuk menutup semua jalur komunikasi juga memorinya ttg jasmine. Tapi nyatanya…….

Bbrp minggu sebelum pernikahan mrk, aladin meng sms ku “ skitar 1 jam stlh aku melamar aurora, jasmine sms aku, dia bilang, dia dengar kalo aku mau nikah, dia Tanya kapan? Ku jawab desember, dah gitu ndak ada balasan lagi, aku pikir kalo hanya Tanya kayak gitu bukannya dia udah ngomong sama aurora lewat sms/fb, biasanya kan pada update status” lagi2 aku terkena amnesia shg aku lupa apa balasan ku….. kemudian masuk balasan aladin “ndak ada basa basinya sedikit pun, abis sms itu, ndak sms lagi, maksudnya apa ya, ndak say helo, ndak Tanya kabar” sepertinya sms aladin x ini seperti orang yang sedang kebakaran alis hehehehe

Menurut pandangan ku, yang seorang venus, aladin dan jasmine 2 sosok yang memiliki perasaan yang sama, sama2 suka, tetapi sepertinya jasmie sama seperti aku, tak ingin terlalu “maju” untuk urusan beginian, walo jaman sekarang ini jamannya kemajuan n kecanggihan tapi tetap tak membuat kami merubah sifat menjadi agresif, urusan maju2an itu adalah urusan mars….sayangnya aladin yang seorang mars, memiliki sifat yang sepertinya gengsi mengakui…..mengakui kalau ternyata dia telah jatuh hati pada sahabat nya sendiri yaitu, jasmine, di tambah lagi pada awal ia memulakan perjuangannya ia telah terhalangi dengan gossip tak jelas tsb…..maka jiwa yang tadinya ingin berjuang seketika menjadi ciut seperti pacet yang terkena air garam……sepertinya teman ku ini siap untuk berhasil tapi tak siap untuk gagal…..sayang sekali padahal cinta patut di perjuangkan selama tak melawan ajaran agama juga norma kesusilaan……..

Bbrp petikan sms aladin pada ku :

  1. Td s4 surfing, liat foto dia, kok dia manis ya sis
  2. Dulu kan aku ndak mau pacaran sis, jadi semanis apapun dia, aku tidak bergeming, tapi ya jadinya, aneh ya sis :-o
  3. dulu waktu aku mau dekati dia lagi, dia malah bilang udah di jodohin n udah mau nikah, ya patah hatiku jadinya, waktu itu tahun 2004, aku baru kenal aurora, ya udah aku bilang sama aurora kalo aku dekati dia, buat nikah sama dia, waktu itu aurora udah punya pacar, tapi krn dia liat aku serius dia putusin pacarnya, tapi dalam perjalanan 5 tahun hubungan kami sering putus sambung, ada aja masalahnya.
  4. jujur, awalnya aku sama aurora Cuma pelarian, tapi dalam perjalanan justru aku merasa dia bisa jadi sahabat yang lengkap, bisa menghargai,bisa dewasa (mungkin krn anak pertama), dia sederhana, jujur, dia menempatkan aku pada posisi istimewa dalam hidupnya, aku tidak bisa tidak kecuali membalas penghargaan yang dia beri dan aku ucapkan itu dalam 1 ucapan sayang buat dia.
  5. yang sekarang aku jalani bukan lagi pelarian sis, aku udah 100% mau jadi pendamping nya, aku memandang ini bukan lagi dalam sisi romantis tapi realistis, aku udah dapat seseorang yang bisa aku percaya, buat aku itu adalah segalanya, daripada dekat dengan seseorang yang kita cinta tapi ndak bisa kita percaya, betulkan sis?
  6. takut ketemu jasmine (sepertinya balasan ku pada saat itu “knp dia?)
  7. bukan kenapa dia, tapi kenapa saya, kenapa begini, bayangin nyerahin undangan ke dia aja dada saya sakit, bayangin dia datang ke nikahan saya dada saya lebih sakit lagi, ya Allah, seumur hidup ndak ada yang bisa mengintimidasi hati saya seperti ini, saya ndak takut apapun, perempuan secantik apapun saya tak tertarik, tapi yang ini kok pernah bikin kuliah ku berantakan…. (saat itu balasan ku “gampang tak usah di undang bereskan?”)
  8. masalahnya jasmine udah dekatin aurora n jadi akrab lewat fb, jadi aurora yang undang, saya udah bilang sama aurora kalo saya ndak mau undang jasmine untuk jaga perasaan, yang saya maksud disitu adalah perasaan saya, saya tau saya salah, saya tau harusnya bisa ngilangin perasaan ini, mungkin saya harus coba lebih keras lagi….Cuma sama kamu saya bisa cerita begini.
  9. aurora ndak mau mengerti masalah itu, dia Cuma berfikir saya sama jasmine udah masa lalu, udah lama sekali, ya udahlah saya bisa kok pura2 tersenyum di depan jasmine besok, saya Cuma minta tolong sama kami sis, bisa?
  10. kalo masalah agama saya bisa ngatasi, tapi yang ini masalahnya kecemburuan, waktu awal jasmine ajak aurora kenalan lewat fb aja aurora sudah ngenali kalo dia yang pernah saya ceritain, aurora cemburu sekali, saya ndak pernah liat dia sepanas itu, Cuma krn saya jelasin mcm2 aja aurora jadi mau kenalan sama jasmine.
  11. saya tau, banyak salah saya di hari lalu, banyak salah langkah, yang saya coba untuk bersikap wajar ternyata saya sendiri kena getahnya, yang saya minta dari kamu, jangan lelah jadi teman saya, soalnya Cuma sama kamu saya banyak cerita, takutnya kamu jadi capek.
  12. gimana mau nyoba, 5 tahun lalu lagi mau cari info dia lagi, sama temannya malah di bilang dia udah mau nikah sama ustadz, ya udah goodbye, aku langsung ke t4 aurora, bilang sama dia mau nikahin dia, aurora suka, pacarnya yang udah jalan sejak smp di putusin, begini deh akhirnya, aku udah terlanjur janji sama aurora, ndak mungkin mengingkari.
  13. saya bukan takut dia tolak tapi takut di terima, di terima tapi gagal di tengah jalan dalam hubungan dengan dia, gagal dalam hal lain saya ndak perdulilah, tapi melihat dia kecewa sama saya itu hal paling menghancurkan hati (ini sms terlebay n ter ngeles yang pernah aku terima, alasan yang tak masuk akal hehehehehe)


tadi malam sms nya msuk lagi :

  1. neng jasmine kabar nya gimana ya? (balasan ku saat itu “hmm kumat”)
  2. mau sms orang nya tapi aku tatut, tatut hati ku tersentuh lagi…. Hehehehe (aku lupa tepatnya balasan ku apa, tapi intinya aku minta pada nya untuk melupakan masa lalu nya tsb n menutup semua pintu komunikasi nya dengan jasmine)
  3. udah berusaha kok sis, berarti sms juga ndak usah aja ya? ( balasan ku “jangan kotori hati n pernikahan mu dengan hal2 yang seperti itu, jangan biarkan setan mengendalikan hati mu”)
  4. ndak niat sampe kesitu kok sis, percaya saya (balas ku “ jangan memulai kalo ujungnya nanti ndak bisa di tangani, ingat kamu sudah memilih aurora jauh sebelumnya, bahkan di saat kamu masih berkesempatan untuk mengejar jasmine, jadi aku rasa wajib buat mu untuk membuang smua hal ttg perempuan lain”)
  5. memang aku ndak pernah berpikir main2 seperti itu, aku juga bukan laki2 seperti itu….dan kesempatan buat dekat dengan jasmine udah aku tutup 5 tahun lalu waktu aku janji mau serius sama aurora, aku bukan orang yang bisa ingkar janji, bukan yang bisa menarik ucapan ku sendiri (balasan yang dia terima “ maka dari itu lupain yang udah lalu, jangan kamu mulai buka komunikasi dengan dia, kamu tau orang2 yang selingkuh awalnya juga ndak punya niat selingkuh, tapi kamu sendiri tau kan dengan istilah suka krn telah terbiasa”)
  6. iya juga sih, yah saya coba deh sis, coba ndak usah hubungi dia, makanya tadi sms buat dia aku arahin ke nomor mu (balas ku “ semoga kamu ingat komitmen kami nikah untuk apa, jadi kamu bisa menghalau godaan setan”)

banyak sekali pelajaran yang bisa aku dan kalian ambil dari kisah nyata di atas…..silahkan ambil dan sikapi secara bijaksana…..hanya yang saya minta untuk pasukan venus, tetaplah di posisi kalian, janganlah kalian jadi ‘penjemput bola” biarlah kalian sebagai penentu akhir, buat pasukan mars, bergeraklah, pindah dari posisi nyaman kalian sebagi seorang “pencari aman” (kalo tak boleh ku sebut pengecut)….

penghuni mars ato pun venus kita sama2 memiliki kans untuk memilih n di pilih….

Untuk mengakhiri cerita ini, berikut ada ringkasan cerita yang di tulis sendiri oleh aladin, ketika aku meminta ijin untuk menuangkannya dalam bentuk cerita….

Cinta yang tak pernah terucapkan, mungkin kata-kata ini yang tepat menggambarkan kisah saya, sebenarnya ini yang pernah dia katakan melalui catatannya pada website jejaring sosial, mungkin dia menulisnya agar saya tahu bagaimana kisah ini, dari apa yang dia rasakan, kisah yang tertulis dalam lembaran hidup kami lebih dari sepuluh tahun yang lalu di bangku SMA, tidak ada yang istimewa dari dia kecuali bahwa kepindahannya dari Palembang pada kelas 3 mendatangkan sisi lain kehidupan saya, mungkin salah saya yang menganggap kami akan selalu berjumpa di kelas, saya menganggap akan selalu bisa memandangnya dari ujung kelas, dan akan selalu bisa melihat dia melambaikan tangannya ketika tahu saya memperhatikan dia, tidak ada hal lain dalam pikiran saya kecuali dia, semua hilang dari pikiran saya, bahkan saya merasa waktu berhenti dalam dunia saya, bagi saya cukup sekedar melihat dia dari ujung kelas, tapi waktu juga yang menyadarkan saya bahwa dunia tetap berputar, waktu tidak mengindahkan keinginan saya untuk tetap melihat dia di setiap hari kehidupan saya.

Setelah lulus SMA kami masih satu kota tapi tidak pernah bertemu lagi secara langsung, sesekali saya hanya menelpon dan mengirimi dia surat, hal yang saya rasa lebih mudah bagi saya untuk berbicara dengan dia, tapi akhirnya saya berhenti menghubungi dia, surat terakhirnya tidak saya balas, alasannya sederhana saya tidak tahu perasaan dia pada saya, saya tidak tahu dia membalas setiap surat saya karena dia punya perasaan yang sama atau karena sekedar tidak ingin mengecewakan saya. lima tahun setelah lulus saya mengunjungi sahabatnya, satu tujuan mencoba mencari tahu kabar tentang dia, beruntung kami dipertemukan sekali lagi ditempat sahabatnya itu, tapi tetap tidak banyak yang bisa terucapkan, berikutnya kabar yang saya dapat dari sahabatnya mungkin bukan yang saya harap untuk saya dengar, dia sudah dijodohkan dan segera menikah. I give up for hope

Lima tahun setelah pertemuan terakhir, masih tetap tidak bisa melupakan, saya coba mencari kabar dia, dua hal yang saya dapat, saya tahu dia bekerja sebagai pengajar di almamaternya, hanya bisa mengucap selamat dalam hati, dia juga punya akun di situs jejaring sosial, tapi cukup sampai disitu saja, saya tidak mencoba menghubunginya lewat situs itu, walaupun akhirnya dia yang menemukan saya di situs itu, dan yang mengejutkan saya, ternyata dia masih belum menikah, dalam hati saya bertanya tentang kebenaran berita yang dulu saya dengar dari sahabatnya, entahlah… tapi senang rasanya dia masih mengingat saya, dulu… dalam surat-surat yang saya kirim untuk dia saya selalu memanggil dia pujaanku, dia memang begitu. Dan catatan dia tentang cinta yang tidak terucapkan saya rasa cukup menjelaskan tentang perasaannya terhadap saya, akhirnya saya tahu kita memiliki perasaan yang sama, tapi saya rasa itu semua cukup saja sampai disitu, karena kini saya sedang merencanakan pernikahan saya.

Kini, aladin telah menikahi aurora……21 november 2010

Kamis, 10 Februari 2011

Ini disebut apa?


Tahun 2000 silam aku banyak memiliki kenalan pria via chatting, pada waktu itu sedang mewabah virus yang bernama internet dengan andalan yang terkenal adalah chatting, tetapi walau aku memiliki segudang daftar email mereka, tak satupun yang membuat aku tertarik untuk melanjutkannya krn aku masih gaptek, n belum memiliki alamat email sendiri, jadi….setiap berkenalan aku selalu minta alamat rumah mrk dengan maksud dan tujuan ingin berkirim surat hanya untuk menambah sahabat pena, tak lebih dan tak kurang (modus : hanya ingin menjadi teman bukan hanya sekedar teman chatting sesaat) tetapi hanya bbrp saja yang merespon, itu pun ada yang memberikan alamat palsu, maka total teman chatting yang menjadi sahabat pena hanya bbrp gelintir saja.

Dari bbrp gelintir tsb, hanya ada sekitar 5 orang yang intens berkirim surat (dulu hp blm menjamur sperti sekarang, jadi tak semua orang memiliki hp termasuk aku dan teman2 ku itu). Hingga akhirnya dari 5 yang paling intens hanya 3 orang saja, dari 3 orang tsb 1 paling intens menelepon hanya untuk curhat (ketika dia dan aku sudah sama2 memiliki hp), 1 lagi intens ber sms, satu lagi intens surat2an n nebeng hp om nya untuk ber say hello pada ku.

Pada akhirnya di tahun 2004 aku ber pacaran dengan salah satu dari mereka, hanya saja di tahun 2006 kami putus dengan alasan yang tak jelas, tetapi setelah aku cari tahu sampai lah pada kesimpulan bahwa kami putus hanya krn orang tua nya tak setuju dengan asal usul ku yang bukan orang jawa. Walaupun SARA di dalam teori kehidupan social itu di larang, tapi dalam prakteknya itu tak di larang….

Pada tahun 2006, aku berkesempatan untuk berjalan2 ke pulau jawa, aku menggunakan kesempatan tsb untuk berjumpa dengan mereka yang hanya ku kenal via internet, wilayah pertama yang ku datangi adalah bandung, jawa barat. Teman ku ini sangat “wah” sekali menyambut kedatangan ku yang hanya berdurasi 3 hari…..bahkan ketika aku hendak melanjutkan perjalanan menuju Surabaya, jawa timur, dia terlihat tak rela hehehehe, acting atau serius aku tak tahu tapi sesampainya aku di surabaya, temannya teman ku tsb menelpon ku hanya bilang, kalo yang bersangkutan frustasi n mau nyebur ke got :D

Ketika aku tiba di Surabaya, orang yang pertama ku jumpai adalah mantan ku tsb, sedikit canggung tapi kami berusaha untuk bisa berbicara secara normal, layaknya 2 sahabat yang telah lama tak bertemu. Tak lama kemudian dia berkata kalau orang tua nya yang di malang ingin bertemu dengan ku, akhirnya kami menuju malang. Sesampainya aku di malang, aku berjumpa dengan teman ku yang satu lagi, yang biasanya hanya ber say hello lewat hp om nya tsb. Nah dari sini lah cerita ini bermula.

Aku kenal pria ini dari tahun 2000 silam, awalnya hanya bersurat2an, chatting, sms atau telp tapi di tahun 2006 kami bertemu secara fisik, kesan pertama tentunya biasa2 saja, orangnya juga biasa2 saja….yang membuat aku terkesan pun tak ada, memang awalnya kami canggung tapi bbrp menit kemudian kami berbicara seperti sudah lama kenal. Tak seperti teman ku yang satu itu (yang sudah menjadi mantan). Tak lama kemudin dia pamit pulang. Memang blm smua sahabat pena n teman internet ku, ku jumpai tapi setidaknya yang “dekat” sudah. Sehingga aku pulang ke t4 asal ku dengan riang gembira.

Mulai dari tahun 2006 hingga sekarang hanya tinggal 1 orang yang masih intens berkomunikasi dengan ku, di tahun 2007, sempat terjadi “huru hara” kecil di hati ku, tapi aku tepis krn aku rasa itu hanya godaan syaitan saja, ia hendak mencoba menjatuh kan janji ku pada diriku sendiri (setelah kejadian putus dengan yang terakhir aku berjanji tak akan membuang waktu ku lagi dengan berpacaran, bukan krn trauma tapi aku rasa kegiatan itu tak berguna hanya buang2 waktu n perasaan saja). Tetapi lama kelamaan di tahun 2009 perasaan ini tak bisa lagi di halau, seperti nya ini sudah menjadi sangat serius…..perlahan tapi pasti aku bertekad untuk memusnahkan perasaan ku ini, krn aku tahu perbedaan kami terlalu mencolok n tidak bisa di samarkan, masih ttg suku, sedaya upaya aku mencoba memberangus keinginan n angan2 di hati ku ini, hingga pada akhirnya yang bersangkutan mulai curiga dengan gelagat aneh ku (mendadak aku mulai menjaga jarak dengannya), aku terus menerus di cecar dengan sejumlah pertanyaan, mengapa aku jadi aneh, mengapa aku jadi menjauh, dan sejumlah mengapa lainnya. Dengan susah payah aku mempertahankan situasi hati senormal mungkin, tapi itu sangat menyiksa ku, perlahan tapi pasti suasana hati ku jadi sering tak terkontrol…….aku tak boleh membiarkan kondisi ini terus berlarut2….sehingga aku memutuskan untuk menjaga jarak n memasang “beton” setinggi mungkin di hati ini, tetapi dia seolah tak paham, selalu saja bertanya mengapa aku berubah sikap….dengan kondisi yang sangat tertekan aku berkata, “aku menyukai seseorang tetapi aku tahu dia tak memiliki perasaan yang sama seperti aku, jadi skr aku sedang berusaha mematikan rasa itu” tapi ia berkata “jangan di buang itu anugrah Allah, di pelihara saja, memang nya siapa orang tsb?” aku tak kunjung bersuara untuk mengungkapkan siapa gerangan org tsb…..hingga berjam2 lama nya dia berusaha untuk bisa mengorek keterangan tsb….pada akhirnya aku dengan berat hati membeberkan jati diri orang tsb dengan catatan ini hanya pengakuan tidak meminta respon…..ketika ku beritahu yang bersangkutan adalah dia, dia tersenyum n tertawa…ntah apa maksudnya….aku kesal….aku merasa seperti di jebak…..konyol!!! ini konyol skali…..sikapnya menunjukkan hal yang sama tapi dia tak kunjung berani megambil sikap….ntah krn aku pernah mengatakan aku tak mau berpacaran sehingga itu membuat dia merasa blm siap untuk meminang ku atau apa aku tak mengerti….sikapnya sudah melewati batas untuk di sebut sahabat, tetapi mulutnya tak pernah sekalipun mengatakan apa2 tentang perasaannya….aneh…hingga pada akhirnya di tahun 2010 dia berkata dia memiliki pacar tetapi sudah putus umur pacaran mrk hanya 1 bulanan saja…yang aku bingung knp dia ceritakan hal ini pada ku n meminta maaf pada ku, padahal kami hanya sahabat tak lebih….memang bbrp detik setelah kejadian itu seluruh tubuh ku menjadi menggigil dingin….serba salah…..sedikit memflash back bbrp bulan sblm nya dia pernah berkata kalau dia pernah mengajukan nama ku ke ibu nya, kluarganya tahu aku berasal dari suku apa jadi dengan sangat mencolok ketika di sebut nama ku maka daerah tinggal ku pun langsung tergambar….aku sadar n paham akan keadaan ini maka dari itu aku berusaha untuk menjauh, tetapi….. dia seolah tau, ketika aku menjauh dia dengan segala daya upaya meminta aku untuk tetap dekat dengannya….apapun kondisi nya….tetapi aku dengan segala daya upaya ku juga berusaha untuk menjaga jarak….seperti ketika saat pengakuannya tsb…..bbrp minggu aku menghilang dari kehidupannya….tetapi dia tak sedetik pun membiarkan hari2 ku berlalu tanpa menerima sms dari nya……minimal komen2 di FB ku pasti ada dari dia…..selama masa “pertapaan” ku, aku mencoba memulihkan kondisi hati ku ini, tetapi makin lama makin kesal aku di buatnya, hingga pada akhirnya aku berkesimpulan untuk tidak mendiamkan masalah ini, aku harus membicarakan hal ini, ntah dari cara berpikir seorang mars n venus yang berbeda atau memang dia menyelipkan makna tersirat di dalamnya, aku kurang paham tapi makna yang ku tangkap, bahwa dia menyesal telah menyakiti hati ku, yang bila di terjemahkan lagi, dia berjanji untuk tidak selingkuh….yang…..arti sempitnya, selama ini posisi ku di hati nya adalah pacarnya???? Hm…..sedikit tak masuk akal….

Hingga hari ini kami masih tetap berteman walau aku sedikit sulit menerjemahkan setiap perlakuannya setiap hari….sekarang ini aku bisa di katakan diam di tempat, tak mau maju tetapi sangat ingin sekali untuk mundur….mungkin dia membaca situasi ini sehingga kini ia bersikap sedikit lebih aktif….seperti bermain layangan, dia menarik ulur hati nya. Kini aku tak pernah lagi mau memulai menghubungi dirinya atau menelponnya, tapi krn kondisi ini dia menjadi aktif mencari tahu keadaan ku setiap harinya….aneh……pabila satu hari tak bisa mengetahui kabar ku maka semua hp ku akan di miss call nya, seperti hari ini 3 hp ku berbunyi tetapi hanya miss call saja, di Tanya knp me miss call jawabnya “hanya cm pingin mc aja, kok ndak ada kbr seharian kmrn???”…pertanyaan2 tak perlu pun di lontarkan hanya untuk mencari tau kondisi ku….entah sampai kapan ini akan berlangsung…..semoga saja ia tidak telat menyadari kalau hatinya diam2 membutuhkan aku…… karena aku tak akan lama lagi bertahan di samping nya bila tanpa kejelasan…….

 
template by suckmylolly.com