Kamis, 10 Februari 2011

Ini disebut apa?


Tahun 2000 silam aku banyak memiliki kenalan pria via chatting, pada waktu itu sedang mewabah virus yang bernama internet dengan andalan yang terkenal adalah chatting, tetapi walau aku memiliki segudang daftar email mereka, tak satupun yang membuat aku tertarik untuk melanjutkannya krn aku masih gaptek, n belum memiliki alamat email sendiri, jadi….setiap berkenalan aku selalu minta alamat rumah mrk dengan maksud dan tujuan ingin berkirim surat hanya untuk menambah sahabat pena, tak lebih dan tak kurang (modus : hanya ingin menjadi teman bukan hanya sekedar teman chatting sesaat) tetapi hanya bbrp saja yang merespon, itu pun ada yang memberikan alamat palsu, maka total teman chatting yang menjadi sahabat pena hanya bbrp gelintir saja.

Dari bbrp gelintir tsb, hanya ada sekitar 5 orang yang intens berkirim surat (dulu hp blm menjamur sperti sekarang, jadi tak semua orang memiliki hp termasuk aku dan teman2 ku itu). Hingga akhirnya dari 5 yang paling intens hanya 3 orang saja, dari 3 orang tsb 1 paling intens menelepon hanya untuk curhat (ketika dia dan aku sudah sama2 memiliki hp), 1 lagi intens ber sms, satu lagi intens surat2an n nebeng hp om nya untuk ber say hello pada ku.

Pada akhirnya di tahun 2004 aku ber pacaran dengan salah satu dari mereka, hanya saja di tahun 2006 kami putus dengan alasan yang tak jelas, tetapi setelah aku cari tahu sampai lah pada kesimpulan bahwa kami putus hanya krn orang tua nya tak setuju dengan asal usul ku yang bukan orang jawa. Walaupun SARA di dalam teori kehidupan social itu di larang, tapi dalam prakteknya itu tak di larang….

Pada tahun 2006, aku berkesempatan untuk berjalan2 ke pulau jawa, aku menggunakan kesempatan tsb untuk berjumpa dengan mereka yang hanya ku kenal via internet, wilayah pertama yang ku datangi adalah bandung, jawa barat. Teman ku ini sangat “wah” sekali menyambut kedatangan ku yang hanya berdurasi 3 hari…..bahkan ketika aku hendak melanjutkan perjalanan menuju Surabaya, jawa timur, dia terlihat tak rela hehehehe, acting atau serius aku tak tahu tapi sesampainya aku di surabaya, temannya teman ku tsb menelpon ku hanya bilang, kalo yang bersangkutan frustasi n mau nyebur ke got :D

Ketika aku tiba di Surabaya, orang yang pertama ku jumpai adalah mantan ku tsb, sedikit canggung tapi kami berusaha untuk bisa berbicara secara normal, layaknya 2 sahabat yang telah lama tak bertemu. Tak lama kemudian dia berkata kalau orang tua nya yang di malang ingin bertemu dengan ku, akhirnya kami menuju malang. Sesampainya aku di malang, aku berjumpa dengan teman ku yang satu lagi, yang biasanya hanya ber say hello lewat hp om nya tsb. Nah dari sini lah cerita ini bermula.

Aku kenal pria ini dari tahun 2000 silam, awalnya hanya bersurat2an, chatting, sms atau telp tapi di tahun 2006 kami bertemu secara fisik, kesan pertama tentunya biasa2 saja, orangnya juga biasa2 saja….yang membuat aku terkesan pun tak ada, memang awalnya kami canggung tapi bbrp menit kemudian kami berbicara seperti sudah lama kenal. Tak seperti teman ku yang satu itu (yang sudah menjadi mantan). Tak lama kemudin dia pamit pulang. Memang blm smua sahabat pena n teman internet ku, ku jumpai tapi setidaknya yang “dekat” sudah. Sehingga aku pulang ke t4 asal ku dengan riang gembira.

Mulai dari tahun 2006 hingga sekarang hanya tinggal 1 orang yang masih intens berkomunikasi dengan ku, di tahun 2007, sempat terjadi “huru hara” kecil di hati ku, tapi aku tepis krn aku rasa itu hanya godaan syaitan saja, ia hendak mencoba menjatuh kan janji ku pada diriku sendiri (setelah kejadian putus dengan yang terakhir aku berjanji tak akan membuang waktu ku lagi dengan berpacaran, bukan krn trauma tapi aku rasa kegiatan itu tak berguna hanya buang2 waktu n perasaan saja). Tetapi lama kelamaan di tahun 2009 perasaan ini tak bisa lagi di halau, seperti nya ini sudah menjadi sangat serius…..perlahan tapi pasti aku bertekad untuk memusnahkan perasaan ku ini, krn aku tahu perbedaan kami terlalu mencolok n tidak bisa di samarkan, masih ttg suku, sedaya upaya aku mencoba memberangus keinginan n angan2 di hati ku ini, hingga pada akhirnya yang bersangkutan mulai curiga dengan gelagat aneh ku (mendadak aku mulai menjaga jarak dengannya), aku terus menerus di cecar dengan sejumlah pertanyaan, mengapa aku jadi aneh, mengapa aku jadi menjauh, dan sejumlah mengapa lainnya. Dengan susah payah aku mempertahankan situasi hati senormal mungkin, tapi itu sangat menyiksa ku, perlahan tapi pasti suasana hati ku jadi sering tak terkontrol…….aku tak boleh membiarkan kondisi ini terus berlarut2….sehingga aku memutuskan untuk menjaga jarak n memasang “beton” setinggi mungkin di hati ini, tetapi dia seolah tak paham, selalu saja bertanya mengapa aku berubah sikap….dengan kondisi yang sangat tertekan aku berkata, “aku menyukai seseorang tetapi aku tahu dia tak memiliki perasaan yang sama seperti aku, jadi skr aku sedang berusaha mematikan rasa itu” tapi ia berkata “jangan di buang itu anugrah Allah, di pelihara saja, memang nya siapa orang tsb?” aku tak kunjung bersuara untuk mengungkapkan siapa gerangan org tsb…..hingga berjam2 lama nya dia berusaha untuk bisa mengorek keterangan tsb….pada akhirnya aku dengan berat hati membeberkan jati diri orang tsb dengan catatan ini hanya pengakuan tidak meminta respon…..ketika ku beritahu yang bersangkutan adalah dia, dia tersenyum n tertawa…ntah apa maksudnya….aku kesal….aku merasa seperti di jebak…..konyol!!! ini konyol skali…..sikapnya menunjukkan hal yang sama tapi dia tak kunjung berani megambil sikap….ntah krn aku pernah mengatakan aku tak mau berpacaran sehingga itu membuat dia merasa blm siap untuk meminang ku atau apa aku tak mengerti….sikapnya sudah melewati batas untuk di sebut sahabat, tetapi mulutnya tak pernah sekalipun mengatakan apa2 tentang perasaannya….aneh…hingga pada akhirnya di tahun 2010 dia berkata dia memiliki pacar tetapi sudah putus umur pacaran mrk hanya 1 bulanan saja…yang aku bingung knp dia ceritakan hal ini pada ku n meminta maaf pada ku, padahal kami hanya sahabat tak lebih….memang bbrp detik setelah kejadian itu seluruh tubuh ku menjadi menggigil dingin….serba salah…..sedikit memflash back bbrp bulan sblm nya dia pernah berkata kalau dia pernah mengajukan nama ku ke ibu nya, kluarganya tahu aku berasal dari suku apa jadi dengan sangat mencolok ketika di sebut nama ku maka daerah tinggal ku pun langsung tergambar….aku sadar n paham akan keadaan ini maka dari itu aku berusaha untuk menjauh, tetapi….. dia seolah tau, ketika aku menjauh dia dengan segala daya upaya meminta aku untuk tetap dekat dengannya….apapun kondisi nya….tetapi aku dengan segala daya upaya ku juga berusaha untuk menjaga jarak….seperti ketika saat pengakuannya tsb…..bbrp minggu aku menghilang dari kehidupannya….tetapi dia tak sedetik pun membiarkan hari2 ku berlalu tanpa menerima sms dari nya……minimal komen2 di FB ku pasti ada dari dia…..selama masa “pertapaan” ku, aku mencoba memulihkan kondisi hati ku ini, tetapi makin lama makin kesal aku di buatnya, hingga pada akhirnya aku berkesimpulan untuk tidak mendiamkan masalah ini, aku harus membicarakan hal ini, ntah dari cara berpikir seorang mars n venus yang berbeda atau memang dia menyelipkan makna tersirat di dalamnya, aku kurang paham tapi makna yang ku tangkap, bahwa dia menyesal telah menyakiti hati ku, yang bila di terjemahkan lagi, dia berjanji untuk tidak selingkuh….yang…..arti sempitnya, selama ini posisi ku di hati nya adalah pacarnya???? Hm…..sedikit tak masuk akal….

Hingga hari ini kami masih tetap berteman walau aku sedikit sulit menerjemahkan setiap perlakuannya setiap hari….sekarang ini aku bisa di katakan diam di tempat, tak mau maju tetapi sangat ingin sekali untuk mundur….mungkin dia membaca situasi ini sehingga kini ia bersikap sedikit lebih aktif….seperti bermain layangan, dia menarik ulur hati nya. Kini aku tak pernah lagi mau memulai menghubungi dirinya atau menelponnya, tapi krn kondisi ini dia menjadi aktif mencari tahu keadaan ku setiap harinya….aneh……pabila satu hari tak bisa mengetahui kabar ku maka semua hp ku akan di miss call nya, seperti hari ini 3 hp ku berbunyi tetapi hanya miss call saja, di Tanya knp me miss call jawabnya “hanya cm pingin mc aja, kok ndak ada kbr seharian kmrn???”…pertanyaan2 tak perlu pun di lontarkan hanya untuk mencari tau kondisi ku….entah sampai kapan ini akan berlangsung…..semoga saja ia tidak telat menyadari kalau hatinya diam2 membutuhkan aku…… karena aku tak akan lama lagi bertahan di samping nya bila tanpa kejelasan…….

0 komentar:

 
template by suckmylolly.com